Hari berganti hari, tanpa kita sedari semakin dekat diri kita dengan kematian, Umur yang kita menjangka panjang, tanpa kita sedari, seiring dengan waktu sebenarnya ia semakin berkurang.
Berapa ramai orang yang telah hidup sebelum kita, namun sekarang mereka hanya tinggal tulang belulang yang sudah hancur dimakan tanah, Kita juga tidak lama lagi pasti akan menyusul jejak langkah mereka. wahai saudaraku, kita sudah sedia maklum bahawa kita juga pasti akan berakhir seperti mereka, kita adalah kematian yang hanya menunggu waktu, ketika waktu itu sampai tidak seorangpun diantara kita yang mampu menolaknya.
Saudaraku,
Berapa ramai manusia diantara kita yang merasa ketakutan ketika kematian menghampirinya. Keringat dingin bercucuran, seluruh tubuh mengigil kesakitan. Air mata bersimbah kerana merasa belum bersedia menghadap Allah. Kerana merasa belum siap untuk mempertanggungjawabkan semua perbuatan maksiat yang pernah dilakukan.
Apakah kita nantinya akan seperti mereka???
Berapa ramai manusia yang ketika hidup di muka bumi, mereka terlena dengan kenikmatan dunia? Mereka lupa akan tujuan hidup mereka, bahkan mereka sombong atas pemberian Allah yang hanya pinjaman yang sementara untuk mereka,
Saudaraku apalah ertinya senyum sesaat, seandainya harus ditebus dengan tangisan seumur hidup?
Saudaraku, kemarin telah berlalu, hari ini juga akan berakhir, dan esok juga akan pergi. Sungguh tak ada kepastian dalam kehidupan ini, kepastian dalam kehidupan hanyalah perubahan, selagi kita masih hidup, maka sama2lah kita islah diri kita, atau kematian yang akan merubah kehidupan kita.
Ketika pertama kali kita dilahirkan dimuka bumi ini, semua orang disekitar kita tersenyum, semua orang tertawa dan bahagia, terutama kedua orang tua kita,
Namun usahakanlah ketika kita akan meninggalkan dunia ini, semua orang menangis, dengan tangis keredhaan, namun kita tetap tersenyum bahagia, kerana kita akan berjumpa dengan kekasih hati yang selalu mencintai kita, yaitu Allah SWT.
Saudaraku, di kehidupan dunia yang cuma sementara ini, sudah tentu kita tidak ingin gagal disebabkan hidup kita disini hanya cuma sekali sahaja, tentunya kita ingin pulang dengan selamat dikampung halaman kita yaitu akhirat, tentunya kita ingin pulang dalam keadaan bersih menghadap Allah yang maha suci, tentunya kita ingin menghadap Allah dalam keadaan pasrah dan terlepas dari semua dosa-dosa.
Saudaraku
Semoga Allah SWT mempertemukan kita dalam jalan yang sama di jannahnya bersama dengan para syuhada dan para Nabinya... Ameen...
Terus Bersama Mahasiswa Pendidik

Mujahid Jailulfatih

Kucing KesayanganKu

Anda Pelawat

Subhanallah...

Semoga hari ini lebih baik daripada semalam....
Informasi...
BANGKITLAH SEGERA.....
Mengapa kian malap bara juangmu....?
Dimana unggun yang menjulang itu..
Kemana pergi..?
Bangkitlah..
Hiraukan bayu yang menegur..
Takut nanti taufan hebat pula menampar..
Tidak sempat kau elak..
Usah goyah…
Usah lesu wahai pejuang..
Usah tunduk pada kekalahan..
Mana kau tahu itu penghujung segala..?
Bangkitlah segera anak dagang..
Jurangmu masih jauh berbeda..
Lupakah dikau pesanan ulama'..?
Muslim itu tidak boleh lemah..!
Tidakkah itu suatu kebenaran..?
Maka sahutlah..
Sambutlah kalimat itu..
Gapailah cita-citamu yang melangit tinggi..
Agar goyah kubu musuhmu..
Sekali rebah
takkan bisa melemahkan dayamu..
Kerana ia hanyalah
bak gigitan semut..
Bagi seorang pejuang yang utuh,
bekalkan jiwamu dengan makanan ilmu yang berguna.
Luangkan masamu
pada helaian kalimat Rabb
Kerana disitulah jalan bahagia bagimu...
....Laman Aktivis Mahasiswa.....
Labels
- cinta sejati... (1)
- Tinta Mujahideen (3)
TAUJIHAT DAKWAH...
“Perjuangan itu ibarat ranjau bertatah duri-duri yang mencengkam leluhur daging. Ditarik ia sakit, ditolak jadi nanah. Tapi bagi seorang pejuang, kesakitan itu ibarat tiupan lembut angin dari jannah dan tegukan air, penyejuk tekak di
“Allah menguji keikhlasan bila bersendirian, Allah memberi kedewasaan bila ada masalah, Allah melatih kesabaran dalam kesakitan, Allah tak pernah mengambil sesuatu yang kita sayang kecuali dengan menggantikan yang lebih baik”.
“Memulakan langkah memang perit, jatuh, dan bangun semula… kadang-kadang tanpa tangan menghulur bantuan. Terasa diri kembara sendirian… Mimpikan syurga idaman, sedangkan diri tidak tahan ujian. Kerdilnya diri bila menghitung keringat yang gugur… Titisan air mata kecewa rupanya masih sedikit cinta dan kasih ini dipadu… Mekar dalam jambangan setia pada perjuangan Islam.”
Traffic Jam
Alim Ulamak

Sheikh Nuruddin

Tok Guru Nik Abdul Aziz

Tok Kenali
Wednesday, February 4, 2009
SEKADAR MUHASABAH DIRI.....
Posted by
Mujahideen
at
9:27 PM
Mahasiswa Pendidik Pencetus Revolusi

Dulu, Kini dan Selamanya...

### salam ukhwah ###....
- Mujahideen
- Dilahirkan pada 30 Ogos 1984, anak ke 2 dr 6 adik bradik. sekarang menuntut di Universiti Pentarbiyahan Syuhada' Islam,program pendidikan moral. erm...stakat tu je kot :-) "kadangkala kite perlu menangis supaya kite sedar hidup ini bukan sekadar utk ketawa, namun, kite juga perlu ketawa, supaya kite sedar betapa bernilainya setitis air mata...."
MUTIARA KATA
Menurut perspektif Islam, wanita adalah pelengkap kepada lelaki, sekali gus memelihara keseimbangan ciptaan Allah s.w.t. Malah Rasulullah s.a.w memartabatkan kaum wanita pada kaca mata Islam sebagai perhiasan dunia yang paling indah dan unik. Ini sebagaimana sabda Baginda bermaksud: "Dunia ini penuh perhiasan dan perhiasan yang paling indah ialah wanita yang solehah." - (Riwayat Muslim)
bicara siswa
Laman Ilmu....
-
-
Mampukah PAS pertahan Kelantan PRU-13?11 years ago
-
Mauris ut mauris13 years ago
-
Aidilfitri bersama Menteri Besar Kelantan15 years ago
-
BAKAL PENDIDIK DAN FAHAMI KONSEP SIASAH ISLAM15 years ago
-
-
-
-
-
sahabat
sahabiyah
-
DUNIA BLOG YANG DIRINDUI5 years ago
-
Shepherd Rescue North Carolina10 years ago
-
Entry baru, masih belum terlambat11 years ago
-
Kembali Menyusun12 years ago
-
-
Jemari Kaku Kembali Menari13 years ago
-
-
Tak takutkah dengan hukuman Allah?13 years ago
-
Melangkah Satu Tangga Lagi14 years ago
-
TERKINI14 years ago
-
0 comments:
Post a Comment